Powered By Blogger

Jumat, 05 November 2010

ERP di bank Ekonomi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul “Penerapan Sistem ERP HCM pada Bank Ekonomi” , dapat diselesaikan.

Penulisan makalah ini berisi tentang salah satu perusahaan yaitu Bank Ekonomi yang menerapkan sistem ERP pada manajemen perusahaannya. Makalah ini berisi penjelasan seputar ERP dan alasan Bank Ekonomi menerapkan sistem ERP HCM. Kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan rekan-rekan mahasiswa/i .

Akhirnya, Penulis ucapkan terima kasih bagi pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Saran dan kritik yang membangun akan kami terima dengan hati terbuka agar dapat meningkatkan kualitas makalah ini.

Bandar Lampung, Maret 2010

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH 3
I.2. PERMASALAHAN 5
I.3. TUJUAN PENULISAN 5

BAB II LANDASAN TEORI 6

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 19

BAB IV PEMBAHASAN 21

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 24
V.1. KESIMPULAN 24
V.2. SARAN 24

DAFTAR PUSTAKA 25

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Sistem informasi perusahaan (enterprise information system) menjadi popular di tahun 1990-an. Para analis memberikan berbagai alasan kepopuleran tersebut, kebutuhan akan informasi umum dan mencakup seluruh perusahaan ketika seluruh perusahaan-perusahaan bergabung dan menyatu, jawaban terhadap sistem warisan lama agar dapat menghadapi Y2K secara pasti, ketakutan beberapa manajer senior bahwa mereka akan tertinggal dalam teknologi canggih, dan alasan lain. Kemungkinan besar adalah kombinasi semua itu, disertai kenyataan bahwa sistem komputer cukup murah dan penuh daya untuk membuat sistem informasi perusahaan menjadi praktis.
Berbagai alasan tersebut tidak mengurangi kenyataan bahwa sistem informasi perusahaan mengubah bukan saja sistem informasi perusahaan tetapi juga proses bisnis. Prinsip dasar sistem informasi perusahaan adalah perlu adanya standardisasi berbagai proses bisnis untuk memungkinkan komunikasi bersama di antara begitu banyak subproses yang dilakukan di suatu organisasi. Ketika organisasi membeli perangkat lunak perusahaan, ia harus menerima definisi proses standar menurut perangkat lunak itu.
Sistem Informasi Perusahaan (enterprise information system, atau EntIS) adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi. EntIS saat ini mengakumulasikan seluruh data transaksi dari bagian manufaktur, penjualan, pembelian, sumber daya manusia, dan berbagai fungsi lain. Walaupun banyak data yang disimpan dalam EntIS, tujuan dari sistem ini adalah mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses organisasi. Istilah perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning) juga digunakan untuk menjelaskan sistem informasi perusahaan. Sistem ERP (enterprise resource planning) sebagai suatu sistem yang memungkinkan manajemen atas seluruh sumber daya perusahaan secara keseluruhan. Ini merupakan perluasan istilah perencanaan sumber daya manufaktur (manufacturing resource planning) yang berasal dari area manufaktur. Popularitas istilah ERP sebagian besar disebabkan oleh para penjual perangkat lunak aplikasi sistem informasi perusahaan. Salah satu perusahaan yang menerapkan system ERP adalah Bank Ekonomi. Bank Ekonomi menerapkan sistem Enterprise Resource Planning Human Capital Management (ERP HCM), yang merupakan solusi terpadu sistem manajemen sumber daya manusia yang memberikan kemampuan global yang tak tertandingi. Bank Ekonomi menerapkan sistem SAP-ERP HCM, SAP-ERP HCM memberikan solusi organisasi dalam mengoptimalkan alat-alat yang diperlukan untuk mengelola aset perusahaan yang paling penting, yaitu orang-orang sebagai sumber daya manusia. Solusi ini melengkapi eksekutif sumber daya manusia (SDM) profesional, dan line manager untuk merekrut bakat terbaik, serta melatih dan mengembangkan keterampilan tenaga kerja perusahaan.

I.2. PERMASALAHAN

1. Bagaimana sistem ERP yang diimplementasikan oleh Bank Ekonomi ?
2. Apakah implementasi ERP HCM akan meningkatkan kinerja di Bank Ekonomi mengingat solusi IT ini begitu mahal dan butuh waktu lama untuk penerapannya?

I.3. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui alasan Bank Ekonomi mengimplementasikan sistem ERP HCM.
2. Untuk mengetahui implementasi ERP dalam peningkatan kinerja Bank Ekonomi.

BAB II
LANDASAN TEORI

ERP merupakan Sistem Informasi untuk mengidentifikasi dan merencanakan sisi sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk digunakan, dibuat, dikirim, dan dihitung secara efisien dan dapat merespon kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung aplikasi dan infrastruktur komputer baik perangkat keras dan perangkat lunak, sehingga pengolahan dapat dilakukan dengan mudah.

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu sistem perencanaan dan penjadwalan dengan alat bantu komputer yang mengintegrasikan seluruh fungsi penjualan, produksi, akunting dan distribusi dengan sasaran untuk mengoptimalkan semua sumber daya : material, sumber daya manusia dan kapasitas mesin.

ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin integrasi yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, meliputi keuangan, akuntansi, SDM, rantai pasok, dan informasi konsumen. ERP merupakan paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi dan mengintegrasikan informasi serta proses yang berbasis informasi didalam, dan lintas fungsional dalam sebuah organisasi. ERP juga merupakan sistem satu basis data, satu aplikasi dan satu kesatuan antarmuka di seluruh enterprise.

ERP menggunakan beberapa komponen komputer, perangkat lunak dan perangkat keras untuk mencapai integrasi. Bahan utama dari sebagian besar sistem ERP adalah penggunaan sebuah unified database untuk menyimpan data untuk berbagai macam sistem modul. Dua komponen utama dari suatu sistem ERP adalah Common database dan modular software design. Common database adalah sistem yang memungkinkan setiap departemen dari perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real-time. Menggunakan database memungkinkan informasi umum agar lebih handal, dapat diakses, dan mudah dipakai bersama-sama.

Secara arsitektural sistem, ERP dikembangkan berdasarkan modul-modul fungsional yang meliputi seluruh aspek sumber daya di dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Selain itu, perangkat lunak desain modular (modular software design) adalah berbagai program yang dapat ditambahkan pada individu dasar untuk meningkatkan efisiensi usaha. Meningkatkan usaha ini dengan menambahkan fungsionalitas dan sesuai dengan program pencampuran dari berbagai vendor dan memungkinkan perusahaan untuk memilih modul yang diterapkan. Perangkat lunak desain modular ini akan link atau menghubungkan ke database yang umum, sehingga semua informasi antara jurusan dan dapat diakses real-time.

Contoh modul dalam ERP yang dahulu telah berdiri sendiri mencakup aplikasi seperti, Manufacturing, Supply Chain, Financials, Customer Relationship Management (CRM), Sumber Daya Manusia, Gudang Manajemen dan Sistem Dukungan Keputusan.

Dengan inisial ERP berasal sebagai perpanjangan dari MRP (bahan persyaratan perencanaan maka sebagai perencanaan sumber daya manufaktur). Sistem ERP sekarang berusaha untuk menutup semua fungsi dasar dari sebuah perusahaan, tanpa organisasi bisnis atau carter. Non-manufaktur usaha, organisasi nirlaba dan pemerintah sekarang menggunakan sistem ERP. Untuk dipertimbangkan sebuah sistem ERP, paket perangkat lunak harus menyediakan fungsi setidaknya dua sistem. Misalnya, paket perangkat lunak yang memberikan gaji kedua dan fungsi akuntansi teknis dapat dianggap sebuah paket perangkat lunak ERP. Pengenalan dari sebuah ERP untuk menggantikan dua atau lebih aplikasi mandiri, menghilangkan kebutuhan untuk antarmuka eksternal dari sistem sebelumnya, dan memberikan manfaat tambahan yang berkisar dari standarisasi dan pemeliharaan lebih rendah (satu sistem daripada dua atau lebih) untuk lebih mudah dan atau lebih besar pelaporan kemampuan (seperti biasanya semua data disimpan dalam satu database).

TAHAPAN ATAU EVOLUSI SISTEM ERP

Secara historis, ERP berasal dari metamorfosis dari MRP (Manufacturing Resources Planning) yang diarahkan untuk kelompok usaha manufaktur. Seiring dengan perkembangan teknologi, manajerial dan bisnis maka MRP pun berubah menjadi ERP. Istilah ERP sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Gartner Group.

ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia. Untuk menghadapi persaingan global, perusahaan manufaktur tidak cukup hanya meningkatkan produktivitas proses kerja yang ada di dalam perusahaan saja, tetapi harus meningkatkan efisiensi dan efektifitas seluruh supply chain-nya, mulai dari pemasok melalui berbagai pemrosesan sampai dengan konsumen akhir.

Sebelumnya, konsep sistem ERP tidak biasa dilakukan untuk setiap departemen dalam suatu organisasi untuk memiliki sistem komputer yang disesuaikan. Misalnya, sumber daya manusia (SDM) departemen, maka gaji departemen, dan departemen keuangan mungkin semua memiliki sistem komputer yang berbeda dan tidak memiliki sistem yang digunakan untuk menghubungkan kedua sumber tersebut.
Kesulitan yang khas adalah integrasi data berpotensi berbeda dari produsen komputer dan sistem. Misalnya, perangkat keras sistem komputer biasanya akan mengelola informasi karyawan sedangkan gaji departemen biasanya akan menghitung dan menyimpan informasi untuk setiap cek gaji karyawan, dan departemen keuangan biasanya akan menyimpan transaksi finansial bagi organisasi. Setiap sistem akan memiliki untuk menggunakan standar umum kumpulan data yang akan ditransfer antara setiap sistem komputer. Setiap penyimpangan dari data format atau integrasi jadwal sering menyebabkan masalah.

TAHAPAN EVOLUSI ERP

Tahap I : Material Requirement Planning (MRP)
Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material.

Tahap II: Close-Loop MRP
Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau diganti jika diperlukan.

Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP II)
Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan.
Tahap IV: Enterprise Resource Planning
Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah.

Tahap V: Extended ERP (ERP II)
Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta lebih konflek dari ERP sebelumnya.

PENDORONG KEPOPULERAN PERANGKAT LUNAK ERP

Pertumbuhan perangkat lunak ERP yang luar biasa pada akhir 1990-an disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk masalah Y2K, kesulitan dalam mencapai sistem yang mencakup keseluruhan perusahaan, peningkatan aktivitas penggabungan usaha sekarang ini, serta strategi persaingan “ ikut pemimpin”.

Walau pendapat bahwa perpindahan ke perangkat lunak ERP mungkin berkaitan dengan Y2K dapat dibantah, bagaimanapun organisasi besar harus sampai pada sudut pandang EntIS. Organisasi memerlukan data yang mencakup berbagai fungsi bisnis, dan sistem informasi perusahaan adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, sistem seperti itu tidak mungkin dikembangkan oleh unit jasa informasi dari organisasi. Bahkan penerapan yang sederhana dengan menggunakan perangkat lunak dari penjual ERP berbiaya jutaan dolar. Paket perangkat lunak yang dibuat khusus dengan memanfaatkan programmer dari dalam perusahaaan sendiri bisa berbiaya sepuluh kali lipat.

Penjelasan yang rasional tetapi cukup kuat adalah sejumlah CEO menyadari bahwa organisasi akan kalah dalam persaingan bila tidak beralih ke sistem informasi perusahaan. Kekhawatiran menjadi organisasi yang tidak tanggap pada teknologi baru mungkin merupakan motivasi kedua untuk membeli perangkat lunak ERP.

MANFAAT DAN TUJUAN DARI PENGGUNAAN SISTEM ERP

Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan sumber daya dari bisnis organisasi secara keseluruhan.
Secara teknis, sebenarnya ERP berfungsi memadukan berbagai sistem informasi yang tersebar di masing-masing departemen (unit fungsional) di sebuah lembaga. Dengan adanya sistem yang terpadu tersebut maka masing-masing unit fungsional dalam lembaga tersebut dapat saling berbagi data dan informasi yang pada akhirnya meningkatkan sinergi antar elemen di perusahaan yang menerapkannya.

ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan yang memiliki manfaat untuk :
1) Menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
2) Memungkinkan melakukan integrasi secara global.
3) Menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data seperti yang terjadi pada sistem yang terpisah.
4) Memungkinkan manajemen mengelola operasi dan tidak memonitor saja dan lebih mampu menjawab semua pertanyaan yang ada.
5) Membantu melancarkan pelaksanaan manajemen rantai pasok serta memadukannya.
6) Memfasilitasi hubungan komunikasi secara internal dan eksternal dalam dan luar organisasi.
7) Dapat menurunkan kesenjangan antara pemrograman dengan cara perawatan sistem yang sah.
8) Dapat menurunkan kompleksitas aplikasi dan teknologi

GAGALNYA ERP
Penerapan sistem ERP juga dapat mengalami kegagalan, penyebabnya antara lain :
1. Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
2. Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik
3. Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
4. Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
PENDEKATAN IMPLEMENTASI ERP

Melalui penerapan ERP, lead time dapat ditekan sehingga pengiriman akan lebih terjamin tepat waktu, persediaan di seluruh “Pipeline dalam Supply Chain” dapat ditekan. Dengan demikian, biaya produksi dan distribusi dapat ditekan dan pada gilirannya, pangsa pasar dapat ditingkatkan secara signifikan. Sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan. Dan ERP adalah paket software yang memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhan aktivitasnya, dari sudut pandang proses bisnis di dalam perusahaan atau organisasi tersebut.

Adopsi dan implementasi ERP untuk tahap pertama mengintegrasikan proses bisnis :

1. Perencanaan produksi dan pengendalian persediaan
2. Penjualan distribusi
3. Pembelian (Logistic - Purchasing)
4. Keuangan (Finance Accounting)
5. Cost center

Keistimewaan ERP dibandingkan teknologi sistem informasi lainnya terletak pada sifatnya yang terintegrasi, sehingga ERP mampu mengatasi banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Misalnya, manajemen material, masalah pengendalian mutu, produktivitas karyawan, pelayanan pelanggan, manajemen kas, masalah inventory, dan lain-lain.

Sistem ERP memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi dengan aktivitas di unit lain dalam organisasi, contohnya integrasi antara produksi dengan sumber daya manusia. Dengan mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database tunggal (single database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut. Sebagai hasilnya, sistem ERP dapat mendorong ke arah kemampuan decision-making yang lebih baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif, seperti misalnya penurunan inventory level, pengurangan personel, percepatan pengolahan laporan keuangan, dan lain-lain. (O’Leary, 2000)

PENDEKATAN IMPLEMENTASI ERP

1. The Big Bang
a) Strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh fungsi perusahaan.
b) Kelebihannya adalah hanya memerlukan sedikit interface antara sistem lama dan sistem baru, sangat efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal.
c) Kekurangannya adalah implementasi yang kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi.

2. Step-by step (Phased Approach)
a) Melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap selanjutnya berkonsentrasi mengimplementasikan modul yang terkait.
b) Keseluruhan proses bisnis harus terlebih dahulu disiapkan.
c) Kelebihannya adalah kompleksitas dapat dikurangi, memungkinkan terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat konsultasi internal, ongkos tidak terlalu membebani.
d) Kekurangan adalah waktu implementasi keseluruhan lebih panjang. Manfaat dari ERP hanya dapat dirasakan sedikit demi sedikit akibatnya hasil tidak optimal.

3. Small Bang (Pilot Approach)
a) Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai pilot project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait.
b) Kelebihannya adalah biaya relatif rendah, kompleksitas berkurang.
c) Kekurangannya Kekurangannya adalah adalah membutuhkan membutuhkan banyak banyak customisasi akibat adanya operasi spesifik antar site.

SAP ERP HCM (Enterprise Resource Planning Human Capital Management)

Perkembangan ekonomi memaksa perusahaan untuk membenahi kembali tenaga kerja mereka dengan cara yang meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi biaya keseluruhan. Untuk mencapai hal ini, strategi yang digunakan untuk mengelola bakat harus berada di tempat. Karena keberhasilan talent management adalah pendorong utama kinerja organisasi dan keuntungan kompetitif.
SAP ERP HCM adalah solusi pendekatan holistik talent management yang membantu perusahaan untuk menghilangkan hambatan antara praktek SDM (Sumber Daya Manusia) tradisional dan mengintegrasikan proses-proses di dalam sistem organisasi.
Solusi ini memungkinkan perbandingan profil karyawan untuk menempatkan posisi yang sebenarnya, membantu mengidentifikasi kesenjangan keterampilan dan pengetahuan yang dapat dikaitkan secara langsung untuk pembangunan rencana perusahaan. Perusahaan juga dapat secara proaktif mengenali high potential karyawan dan melaksanakan pembangunan rencana yang mendukung keakuratan cakupan untuk posisi-posisi penting. Perusahaan juga dapat memotivasi karyawan melalui tujuan individual, karir yang jelas dan rencana pengembangan, dan kompensasi program terkait dengan kinerja karyawan. Perusahaan dapat menemukan dan merekrut bakat eksternal dan menemukan potensi tersembunyi dalam internal seseorang karyawan. Dengan menyelaraskan individu dan tim dengan tujuan organisasi. Mengidentifikasi, mengembangkan, kompensasi, dan mempertahankan bakat sangat penting untuk keberhasilan
bisnis di semua industri. Dengan solusi manajemen dari SAP-ERP Human Capital Management, perusahaan dapat mengoptimalkan proses untuk membuat sebagian besar orang dalam organisasi talent management terpadu dengan sistem SAP-ERP HCM yang mengoptimalkan kemampuan dari karyawan.

SAP ERP Human Capital Management (SAP ERP HCM) menyediakan fitur dan fungsi dan pengguna akhir pilihan pengiriman untuk membantu Anda mengelola proses bisnis berikut:
1. Pelayanan end-user
Memungkinkan pengiriman layanan ERP bisnis bersama-sama dengan konten ke seluruh organisasi dan seterusnya. Pengguna akhir proses bisnis pelayanan end-user memberikan beberapa pilihan untuk mengakses layanan ERP, tergantung pada situasi mereka, preferensi mereka, dan konteks bisnis.

2. Workforce analisis
Wawasan mengenai ketepatan waktu tenaga kerja memungkinkan organisasi untuk memperoleh manfaat sepenuhnya dari strategi modal manusia dan mengukur kontribusi tenaga kerja
3. Kemampuan
Proses mulai dari perekrutan melalui pelatihan, pengembangan, dan retensi. Menemukan orang yang tepat, menempatkan bakat terbaik untuk menggunakan, menyelaraskan tujuan karyawan dengan tujuan perusahaan, memaksimalkan dampak pelatihan, dan mempertahankan berkinerja puncak. Dengan ERP SAP HCM, perusahaan dapat mengembangkan dan menggunakan bakat lebih cepat dan fleksibel dibandingkan sebelumnya. Solusi mendukung dan mengintegrasikan semua proses manajemen bakat sehingga perusahaan dapat menarik, mendapatkan, mendidik, dan mengembangkan bakat; mengidentifikasi dan tumbuh pemimpin masa depan, dan menyelaraskan dan memotivasi bakat dengan tujuan perusahaan
4. Proses tenaga kerja
Dengan ERP SAP HCM, perusahaan dapat membakukan dan mengkonsolidasikan semua tenaga kerja yang berhubungan dengan proses dan data ke dalam satu platform, sambil memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang setempat. Solusinya adalah dibangun di atas platform global disesuaikan untuk negara-spesifik kepatuhan hukum dan praktik terbaik sehingga dapat beroperasi dengan bahasa lokal, mata uang, praktik terbaik, dan persyaratan peraturan dalam fasilitas di seluruh dunia.
5. Penyebaran tenaga kerja
Menempatkan orang yang tepat dengan keterampilan yang tepat untuk posisi yang tepat pada waktu yang tepat. Membuat tim proyek berdasarkan keterampilan dan ketersediaan, memonitor kemajuan proyek, melacak waktu, dan menganalisa hasil pengambilan keputusan strategis. Dengan penggunaan ERP SAP HCM untuk menugaskan pekerja untuk pekerjaan yang tepat, proyek, dan tim, menyatukan manajemen sumber daya, pelaksanaan proyek, dan keterampilan manajemen dan optimal, jadwal call center staf.

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROFIL PERUSAHAAN

Bank Ekonomi didirikan pada tanggal 8 Maret 1990, Bank Ekonomi dinyatakan oleh Bank Indonesia sebagai bank yang sehat selama 24 bulan berturut-turut sejak pembukaan dan tetap bertahan hingga saat ini. Karena hasil evaluasi yang baik, maka pada tahun 1992, Bank Ekonomi berhasil mengakreditasi status menjadi Bank Devisa sehingga bentuk pelayanan kepada masyarakat semakin dapat diperluas dan dikembangkan.

Pada usia yang ke-19, Bank Ekonomi telah memiliki jaringan kantor cabang dan cabang pembantu sebanyak 92 kantor yang tersebar di 27 kota, seperti : Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Kudus, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Medan, Rantau Prapat, Batam, Palembang, Pekanbaru, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Makassar, Manado, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Samarinda, dan Denpasar.

Saat ini Bank Ekonomi telah berhasil meningkatkan pelayanan dengan On Line System ke seluruh cabang atau capem dan penyediaan fasilitas ATM yang tersebar di seluruh lokasi strategis. Bank Ekonomi juga bekerja sama dengan jaringan ATM ALTO dan jaringan ATM PRIMA serta Debit PRIMA. Bank Ekonomi juga menyediakan fasilitas phone banking dan internet banking. Yang semuanya itu ditujukan untuk kepuasan nasabah Bank Ekonomi. Pada tahun 2006 menjadi Bank Ekonomi salah satu dari 6 Bank yang mendapatkan “Superbrands Indonesia”, masuk nominasi “Bank Terbaik 2006″ Versi Harian Bisnis Indonesia dan merupakan Bank Berpredikat “Sangat Bagus” dari majalah InfoBank.

Pada tanggal 22 Mei 2009, HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited telah berhasil menyelesaikan akuisisi 88.89% dari kepemilikan Bank Ekonomi. Pada hari ini, Bank Ekonomi sudah resmi menjadi anggota dari Grup HSBC, yang memiliki lebih dari 9500 kantor di 86 negara dan teritori dengan aset US$ 2.527 miliar (tertanggal 31 Desember 2008), yang sekarang ini merupakan salah satu institusi perbankan dan layanan keuangan internasional terbesar di dunia.

Jajaran Manajemen Bank Ekonomi terus berusaha untuk meningkatkan sinergi perusahaan dan tetap melakukan inovasi-inovasi dan terobosan dalam mempertahankan posisi Bank Ekonomi sebagai bank swasta nasional yang solid dan aman.

BAB IV
PEMBAHASAN

Teknologi informasi dan sumber daya manusia, tiba-tiba saja menjadi dua hal yang sangat penting untuk disejajarkan dengan tiga fungsi organisasi sebelumnya yaitu keuangan, pemasaran, dan operasional. Untuk menjalankan suatu perusahaan perlu diterapkan tiga fungsi ini, ditambah dengan dua fungsi yang baru untuk saling mendukung dan menyelaraskan teknologi informasi dan perangkat lunak. Salah satu perusahaan yang menerapakan kesemuanya itu adalah Bank Ekonomi, yang mana perkembangan sebuah perusahaan perlu diimbangi dengan kemampuan manajemen aset yang handal. Dengan 85 kantor cabang di seluruh Indonesia, Bank Ekonomi membutuhkan sistem pengelolaan sumber daya manusia yang lengkap dan terintegrasi. Oleh karenanya, perusahaan itu mensyaratkan sebuah solusi IT (Information Technology) yaitu Enterprise Resource Planning Human Capital Management (ERP HCM), yang mampu meningkatkan keterbukaan informasi, kontrol manajemen, standarisasi proses, akurasi, dan efisiensi data perusahaan

Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji. Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus atau kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh Perkembangan dunia Enterprice Resource Planning (ERP) yang akhir-akhir ini berkembang dengan pesat dan cepat. Tidak terkecuali Indonesia juga terkena efek dari perkembangannya. Banyak perusahaan skala interprise yang menerapkan ERP adalah SAP, salah satu pelaku ERP dunia, merupakan pemegang pasar software ketiga setalah microsoft dan oracle, menunjukan peningkatan yang signifikan dalam perkembangannya. Demam SAP mulai terasa di Indonesia sejak awal 2007, hal ini terlihat dari reporting SAP Indonesia tentang perkembangan perusahaan pengguna SAP yang meningkat tajam. Namun hal ini tidak diikuti atau diimbangi oleh peningkantan SDM (Sumber Daya Manusia) SAP yang ada di Indonesia. Akibatnya, kebutuhan akan SDM SAP banyak diisi oleh rekan-rekan kita dari negeri seberang seperti India, China, dan lain-lain. Hal ini patut sangat disayangkan, karena sebenarnya secara logika teknologi, kita memiliki kemampuan untuk itu. Hal ini disebabkan karena masih terkendalanya dalam pendidikan pada ilmu SAP sendiri yang harga pelatihannya masih belum terjangkau oleh rata-rata masyarakat Indonesia. Bank Ekonomi memilih untuk mengimplementasikan SAP ERP HCM karena sistem manual yang telah ada hanya berfungsi sebagai sistem administrasi, padahal Bank Ekonomi membutuhkan sistem HR (Human Resources) yang dapat memberikan manfaat nyata bagi jajaran manajer. Contohnya saja dijadikan suatu alat untuk para eksekutif dan manajer SDM untuk merekrut tenaga kerja terbaik di bidangnya, melakukan pelatihan dan mengembangkan keahlian tenaga kerja mereka.
Selain itu ERP HCM juga diperlukan untuk meningkatkan aksesabilitas informasi agar perusahaan dapat melakukan kontrol dan pengendalian HR di berbagai wilayah dan unit kerja. Setelah melakukan evaluasi secara intensif pada empat vendor piranti lunak internasional, akhirnya Bank Ekonomi memilih SAP ERP HCM dengan PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) sebagai partner implementasi. Implementasi solusi ini akan melibatkan 16 pengguna profesional, 1210 pengguna SAP Employee Self Service dan 140 pengguna SAP Manager Self Service. Implementasi dibagi hingga beberapa tahap, Fase Pertama adalah implementasi SAP Human Resources Back-End, yang diharapkan akan siap sedia dalam waktu enam bulan (termasuk Go-Live support). Fase kedua adalah implementasi SAP Employee Self Service and SAP Manager Self Service, dan akan go live dalam waktu enam bulan (termasuk Go-Live support).

Melalui penggunaan personalia HR data, berkas ini menyediakan identifikasi tugas karyawan dalam sebuah organisasi, dan tinjauan tentang struktur organisasi.
Karena sistem back-end SAP sudah berisi up-to-date informasi organisasi termasuk pusat biaya personil dan data, berkas ini menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan informasi ini dalam sistem yang berbeda untuk digunakan dalam aplikasi lain. Waktu untuk mengakses informasi berkurang, serta kesalahan dan ineffiency untuk menyimpan data di lebih dari satu sistem.

SAP HCM dapat berfungsi sebagai sebuah database tunggal untuk organisasi informasi yang, pada gilirannya, dapat digunakan untuk menganalisa struktur organisasi dan menempatkan karyawan dalam sebuah organisasi.

Informasi tersebut dapat, pada gilirannya, dapat diterapkan untuk tugas atau pusat biaya reorganisasi; pasokan data untuk perangkat lunak pihak ketiga aplikasi seperti Microsoft Outlook dan menyederhanakan mencari karyawan dengan kualifikasi tertentu dalam struktur data dari sebuah organisasi besar.

Layanan dari ES Manajemen Organisasi HCM bundel akan digunakan kembali oleh banyak kumpulan lain. Satu bundel khususnya menggunakan layanan ini adalah Integrasi dari Sistem Informasi ES bundel. Contohnya, bisa memilih salah satu dari daftar dan mendapatkan informasi kontak, seperti nomor ponsel, menggunakan Employee Baca Data Dasar layanan perusahaan.
Layanan seperti Organisasi Tugas Find Centre, Cari Organisasi Pusat Data Dasar oleh Unsur, Baca Organisasi Pusat, dan Cari Karyawan oleh Pusat Organisasi semuanya dapat digunakan untuk membantu memberikan informasi rinci dari sistem back-end HCM.

Untuk memperoleh rincian tentang tim, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, Duet menampilkan struktur pohon organisasi dalam pane kanan, membangun ini dengan menerapkan Find Manajer oleh Organisasi Pusat layanan perusahaan antara lain. Untuk menampilkan laporan langsung bagi manajer tertentu, Duet memanggil Cari Karyawan oleh Organisational Centre.

Layanan perusahaan lainnya, Cari Pelaporan Line rekan oleh Karyawan dapat digunakan untuk menentukan daftar karyawan yang bekerja pada tingkat yang sama, sesuai dengan struktur pelaporan. Untuk setiap rekan diambil oleh operator, Outlook Kontak akan dibuat pengguna Outlook Kontak Folder.

Sebuah organisasi besar biasanya memiliki fasilitas dimana berbagai departemen di daerah-daerah aman diakses oleh karyawan dengan kunci berkode kartu. Kartu juga membatasi karyawan untuk memasuki daerah lain.

Implementasi SAP ini melibatkan beberapa aktivitas yaitu :

1. Mengitegrasikan aktivitas perusahaan pemrosesan data di dalam ERP sistem terjadi secara cross-functional dengan data yang terhimpun dalam satu sistem sehingga menyebabkan hilangnya batas antar unit atau lokasi dalam organisasi

2. Memberikan kesempatan untuk mengadopsi best practice Paket software standard ERP terdiri dari ribuan atau bahkan lebih best practice dari proses bisnis yang dapat meningkatkan performance dan produktivitas perusahaan bila diimplementasikan

3. Menyediakan informasi secara real-time dan on-line, dimungkinkan dengan terhubungnya semua end-user perusahaan dalam satu sistem informasi secara on-line

4. Memberikan fasilitas komunikasi dan kolaborasi di dalam satu perusahaan ERP memberikan kemampuan kepada user dari berbagai fungsi dan lokasi dalam organisasi untuk berkomunikasi dan kolaborasi dengan adanya proses yang saling berhubungan.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

V.1. KESIMPULAN

Jika diberi pelatihan secara berkelanjutan, para personnel akan terbiasa menggunakan ERP. Ada beberapa keuntungan yang di dapat perusahaan dengan mengimplementasikan SAP ERP HCM ini, beberapa di antaranya adalah :

1. Mendorong ke arah kemampuan decision-making yang lebih baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif, seperti misalnya penentuan gaji, penambahan & pengurangan personel, percepatan pengolahan laporan dan lain-lain.
2. Meningkatnya efisiensi perusahaan
3. Menghasilkan laporan-laporan akurat yang berkelas dunia
4. mendukung perusahaan untuk mentransformasikan organisasi secara menyeluruh
5. adanya proses yang standar mengurangi potensi konflik

V.2. SARAN

Sebelum mengeluarkan budget untuk pengimplementasian ERP ini, ada baiknya perusahaan berpikir lagi untuk membeli software tersebut, apakah benar-benar sebanding antara hasil yang diterima dengan yang dikeluarkan. Mungkin pengimplementasian ERP ini bisa memakan biaya yang cukup besar maka diperlukan seorang yang jeli untuk menganalisa dengan tepat agar pembelian software itu tidak sia-sia.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.erpweaver.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=19/diunduh tanggal 05-08-2009/11:20AM
Erwin 2009,www.mikroskil.ac.id/ERP/diunduh tanggal 05-08-2009/11:27AM
www.bankekonomi.co.id/diunduh tanggal 19-08-2009
www.erpfans.com/diunduh tanggal 06-08-2009
www.sap.com/diunduh tanggal 06-08-2009,24-08-2009
Mcleod. Raymond Jr, dan George P Schell.2004.Sistem Informasi Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia ke delapan. Jakarta:PT Indeks.

Rabu, 03 November 2010

Sistem Penunjang Keputusan

KLASIFIKASI MENURUT STEVEN L. ALTER


Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya menurut Steven L. Alter , 1975 adalah sebagai berikut:

· Mengambil elemen-elemen informasi.
· Menganalisis seluruh file.
· Menyiapkan laporan dari berbagai file.
· Memperkirakan dari akibat. Keputusan
· Mengusulkan. keputusan
· Membuat keputusan


Alter's taxonomy adalah klasifikasi sederhada dari DSS yang telah ditemukan dalam risetnya tahun 1975. Pengklasifikasian ini didasarkan pada operasi-operasi generik pendukung keputusan yang diperluas dari data-oriented menjadi model-oriented. Aturan alter menyatakan bahwa sebuah sistem pendukung keputusan dapat dikategorikan dalam pengertian generik dalam melakukan operasi, tergantung jenis masalah, bidang fungsional atau perspektif keputusan.


Alter (1975) mengklasifikasikan 56 DSS menjadi tujuh kategori yang berbeda. Ketujuh kategori tersebut adalah :

1. File drawer systems yang menyediakan pengaksesan terhadap detail data. contohnya adalah perlengkapan monitoring real-time, inventory reorder beserta sistem monitoringnya. Query dan reporting tools untuk mengakses OLTP atau datamart ada dalam kategori ini.

2. Data analysis systems yang mendukung proses manipulasi data dengan perangkat lunak yang telah dibuat untuk tugas khusus. Sebagai contoh analisis anggaran, dan analisis peluang investasi. Dan aplikasi data warehouse yang dikategorikan dalam sistem analisis data.

3. Analysis information systems yang menyediakan akses terhadap database yang berorientasi keputusan dan model-model kecil lainnya. Contoh peramalan penjualan didasarkan pada database pemasaran, analisis kompetitor, perencanaan dan analisis produk. Online Analytical Processing (OLAP) dan Business Intelligence (BI) termasuk dalam kategori ini.

4. Accounting and financial model-based DSS yang digunakan untuk menghitung konsekwensi dari sebuah kemungkinan. Sebagai contoh memperkirakan keuntungan yang dapat diraih terhadap suatu produk baru, break event analysis dan secara umum adalah estimasi terhadap keuntungan dan keseimbangan neraca.

5. Representational model-based DSS yang memperkirakan konsekwensi dari suatu aksi yang didasarkan pada model simulasi. Contoh model respon pasar, model analisis resiko dan simulasi peralatan produksi.

6. Optimization model-based DSS yang menyediakan solusi secara optimal dengan batasan-batasan tertentu yang dapat memandu dalam pengambilan keputusan. Contoh system penjadwalan, alokasi sumber daya dan optimasi penggunaan material.

7. Suggestion DSS based on logic models yang menjalankan proses-proses yang lebih spesifik bagi keputusan terstruktur atau tugas well-understood. Contoh perhitungan insurance renewal rate, model optimal bond-bidding dan pencatatan kredit.

Institutional vs adhoc

Donovan dan Madnick (1977) menunjukkan bahwa arti DSS dapat diklasifikasikan sebagai "institutional" atau "ad hoc" tergantung pada karakteristik tertentu dari keputusan yang didukung. DSS yang berhubungan dengan keputusan yang bersifat berulang dianggap institutional, sedangkan ad hoc DSS berhugungan dengan keputusan spesifik yang biasanya tidak terantisipasi sebelumnya. Menurut Donovan dan Madnick (1977), DSS institutional yang paling sesuai untuk aplikasi pengendalian operasional, sedangkan ad hoc yang paling sesuai dengan aplikasi perencanaan strategis.

Personal support, group support, atau organizational support
Hackathorn dan Keen [1981], membedakan sistem berbasis komputer dalam 3 kategori: individual, group dan organisasi.

Organizational DSS adalah sistem pendukung keputusan yang difokuskan pada tugas-tugas organisatori atau kegiatan yang melibatkan banyak proses dan pelaku, misalnya:

1. Mengembangkan Rencana Pemasaran
2. Anggaran Biaya Negara,

dimana kegiatan individual harus berjalan harmonis dan saling mendukung dengan individu yang lain. Komputer dipakai sebagai jembatan untuk komunikasi dan koordinasi disamping juga untuk membantu memecahkan masalah.



GSS v. Individual DSS

Watson [1990]: Kombinasi dari komputer dan teknologi informasi, yang dirancang untuk koordinasi dan mendistribusikan pengambilan keputusan melalui area fungsional dan layer-layer hirarkie sehingga pengambilan keputusan dapat sejalan dengan tujuan dari organisasi .

Carter [1992]: DSS yang dipakai oleh individu atau kelompok, dalam banyak workstation dalam lebih dari 1 unit organisasi yang membuat banyak keputusan yang otonom tapi saling terkait.

Sehingga secara umum, karakter dari ODSS adalah:


1. Fokus dari ODSS adalah tugas-tugas organisasi atau keputusan yang mempengaruhi banyak unit organisasi atau perusahaan
2. ODSS beroperasi dalam lintas layer hirarkie
3. ODSS melibatkan sistem berbasis komputer dan teknologi komunikasi.


Ada beberapa perbedaan antara ODSS dengan DSS yang standar

1. Case management
Case management digunakan untuk membantu user yang ingin menjalankan suatu model beberapa kali untuk pengambilan keputusan yang serupa. Case didefinisikan sebagai skenario khusus dari suatu model. Case meliputi spesifikasi dari semua input data yang digunakan dalam skenario tsb. CMS (Case Management System) melakukan 3 hal utama:


1. Berperilaku seperti sistem akuntansi untuk skenario yang dibuat oleh user, menfasilitasi pembuatan, penugasan, penyalinan, dokumentasi dan katalog dari case model.

2. Meyediakan cara yang mudah untuk memodifikasi data input dari suatu model untuk suatu skenario. Dimana perbedaan penggunaan input akan menghasilkan output yang berbeda untuk skenario yang sama.

3. Dapat memberikan perbandingan output untuk beberapa skenario yang telah dijalankan,



2. DSS aksesibel untuk banyak user pada banyak lokasi melalui Lan atau WAN

Custom made vs vendor ready made

Jika semula upaya penggunaan teknologi informasi selalu identik dengan pengembangan aplikasi dari awal yang tentunya membutuhkan waktu, saat ini konsumen cenderung untuk memilih menggunakan aplikasi-aplikasi yang telah tersedia di pasaran yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini diharapkan akan dapat meminimalkan biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam implementasi teknologi informasi.

Terdapat beberapa jenis DSS berdasarkan klasifikasi diantaranya yaitu custom made dan juga ready made :

Pengertian Custom-made yaitu
· membuat sebuah pesanan sesuai dengan spesifikasi pelanggan atau individu
· membuat khusus untuk sebuah tujuan tertentu
· suatu sistem yang dibuat sesuai dengan spesifikasi masing-masing
· suatu sistem yang dikembangkan hanya untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari satu instansi atau industri tertentu.

Beberapa ciri Custom-made System :
· butuh waktu yang relatif lama untuk pengembangan
· pengembangan dari awal
· spesifik hanya untuk industri tertentu
· setiap unit memiliki option pengembangan sendiri-sendiri dan sulit diintegrasikan

Pengertian Ready-made yaitu
· aplikasi telah tersedia dan siap pakai
· suatu sistem informasi yang dikembangkan oleh vendor tertentu untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai macam proses bisnis

Beberapa ciri Ready-made System :
· aplikasi telah tersedia
· hanya diperlukan modifikasi dalam pengembangannya
· dokumentasi adalah bagian dari aplikasi
· aplikasi telah didesain secara terintegrasi
· waktu pengembangan dan implementasi relatif lebih cepat
· efisiensi dalam pemanfaatan SDM, pengguna hanya difokuskan untuk operasi dan pemeliharaan aplikasi saja
· biaya relatif lebih mahal karena sebagian besar proses pengembangan dilakukan oleh pihak vendor

Senin, 01 November 2010

COMPIERE

PENGENALAN COMPIERE
Compiere adalah salah satu perangkat lunak ERP (Enterprise Resource Planning) yang teraplikasi dengan solusi perangkat lunak CRM (Customer Relationship Management) yang terintegrasi secara lengkap dan bersifat Open Source. Compiere yang merupakan perangkat lunak ERP memberikan solusi bisnis dalam banyak hal, baik untuk perusahaan kecil maupun perusahaan menengah dalam distribusi dan pelayanan yang berbasis global dan mencakup semua area dari manajemen pelanggan (Customer Management) sampai rantai persediaan untuk laporan akunting.
Compiere yang bersifat Open Source bertujuan agar perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan menengah dapat menggunakan perangkat lunak ini guna mendukung rancangan sistem mereka, dengan biaya yang tidak mahal, karena Compiere bersifat gratis.
Compiere dapat dibangun baik dalam platform windows maupun linux. Dapat dijalankan pada Windows NT, Windows XP, Windows 2000, ataupun Windows 2003. Dengan bahasa pemrograman Java yang berbasis OOP (Object Oriented Programming) dan database Oracle. Komponen aplikasi client keseluruhannya ditulis dalam desain Java. Client aplikasi Java merupakan pilihan yang paling baik untuk volume data yang tinggi dengan penampilan windows yang baik.
Di dalam Compiere ini terdapat dua hal yang penting yaitu pertama Client, Client dalam compiere adalah entitas untuk mengirim data dimana Client hanya mengirim data dalam organisasi kedua Busniess Partner adalah suatu entitas yang menjelaskan dengan siapa kita melakukan transaksi seperti Customer, Vendor dan karyawan (atau orang yang akan dibayar dan ingin mengambil data yang penting). Compiere juga memilki beberapa menu, yang di antaranya adalah Application Dictionary, General Rules, Quote-to-Invoice, Requisition-to-Invoice, Open Items, Material Management, Partner Relations, Project Management, Performance Analysis, Service, dan Assets. Menu - menu tersebut sebenarnya merupakan beberapa Aplikasi yang saling berhubungan.
Compiere memberikan pelayanan untuk distribusi dan marketing Exspense yang bersifat pelayanan terpusat dan berbasiskan kepada server. Dalam hal ini untuk sotware compiere yang digunakan hanya berbasiskan pada aplikasi database dan tidak terkoneksi dengan Server.


Gambar 1.1 Central Service pada Compiere

Pembahasan ini hanya menjelaskan mengenai Business Partner, Sales Orders (pesanan penjualan) dari perangkat lunak Compiere yang terdapat pada menu Quote-to-Invoice dan Product Info.

MEMULAI COMPIERE
Pertama akan muncul kotak dialog Compiere Login. Pada tampilan Login jika Host Informasi berwarna putih, maka terkoneksi dengan aplikasi server. Jika sisi kiri berwarna agak merah ,maka terkoneksi dengan database tidak dengan aplikasi server.
Compiere memiliki beberapa macam Login yaitu :
• System dan password “System” digunakan untuk System Administrator yang tidak dapat mengakses data aplikasi.
• SuperUser dan password “System” digunakan untuk semua jenis pemakai yang mempunyai semua akses baik itu sistem administrator atau aplikasi data.
• GardenAdmin dan password “GardenAdmin” digunakan untuk GardenWorldAdmin misalnya Klien administrator.
• GardenUser dan password “GardenUser” digunakan untuk GardenWorldUser misalnya User.
Login sebagai “SuperUser” (case sensitive) dengan password “System” yang merupakan default login yang diberikan oleh Compiere. Untuk login selanjutnya tidak perlu melakukan pengisian sepeti awal sebab sistem akan menyimpan input dan pilihan yang telah dilakukan sebelumnya. Kemudian konfirmasikan untuk masuk ke Compiere.


Gambar 1.2 TampilanLogin Compiere

Setelah masuk Compiere akan tampil window utama yang berisikan menu-menu. Di dalam Compiere terdapat beberapa menu, yaitu adalah Application Dictionary, General Rules, Quote-to-Invoice, Requisition-to-Invoice, Open Items, Material Management, Partner Relations, Project Management, Performance Analysis, Service, dan Assets.


Gambar 1.3 Menu Compiere

Partner Relation Management, partner management yang menghubungkan beberapa client dimana masing – masing client melakukan distribusi management dan request data. Material Management, membuat customer shipment dalam tumpukan atau individu per order dan membandingkannya dengan Purchase Order atau Vendor Invoice. Performance Analysis, menjelaskan tentang Pembayaran dan dimensi Akuntansi dalam suatu aplikasi, dalam sistem traditional kita mengenalnya dengan sebutan Neraca dan Jurnal Umum yang terhubung dengan pemasukkan data akuntansi dalam compiere.
Untuk memudahkan mengakses suatu menu dapat dibuat shortcut di bar sebelah kiri window yaitu dengan klik kanan pada menu yang ingin dimasukkan ke dalam bar dan klik “Add to Bar”, seperti yang ada pada gambar dibuat beberapa shortcut yaitu Sales Order, Product, dan Business Partner.
Langkah – langkah memulai compiere:
1. Login ke dalam Compiere, maka menu compiere akan tampil.
2. Lakukan pencarian untuk Window yang diinginkan dengan mengetikan kata menu yang diinginkan Misalkan “Business Partner”. Compiere langsung menuju ke menu yang dicari sesuai dengan kata yang dimasukkan.






Gambar 1.4 Pencarian dalam Compiere

3. Tekan enter untuk menuju ke menu window yang dituju sesuai dengan kriteria pencarian.Pencarian tidak Case sensitive dan dapat menggunakan “%” sebagai wildcard atau “_” sebagai placeholder.
4. Setelah menemukan window yang diinginkan kemudian double-click pada menu item atau dengan Ctrl + Enter.
5. Pindahkan kedalam Shortcut bar dengan klik kanan pada mouse dan pilih “Add to Bar”. Menu item sekarang berada dalam shortcut bar
6. Hapus atau pindahkan item dari Shortcut Bar dengan klik kanan dan pilih Remove From Bar. Menu item sekarang tidak ada di shortcut bar. Setiap shortcut yang dibuat tergantung dari penggunaan yang dinginkan oleh user.
7. Maka akan tampil window dari business partner.


TOOLBAR COMPIERE
Compiere memiliki Toolbar yang selalu terdapat dalam window dimana window yang kita tampilkan, icon pada toolbar dalam compiere mendukung pembuatan record dan pengambilan data yang kita inginkan. Berikut ini Toolbar yang terdapat dalam Compiere:
1. Ignore : tidak menyimpan data yang baru saja diinput.
2. Help : untuk menampilkan window help.
3. New Record : membuat atau memulai record baru.
4. Delete : Menghapus data yang sudah di input.
5. Save : menyimpan data yg diinput untuk disimpan dalam database.
6. Refresh : Menampilkan data yang baru diinput sehingga data yg lama tidak tampil dalam window.
7. Find : mencari data yang dapat meliputi pencarian customer, vendor , client dan lainnya.
8. Attachment : digunakan untuk pengiriman database ke user yang meminta pengiriman melalui web.
9. Data Grid : Menampilkan seluruh database yang berupa tabel.
10. History : tampilan kalender yang menentukan tanggal dibuatnya database dalam compiere dan menampilkan seluruh data berdasarkan tanggal.
11. Menu : digunakan untuk balik ke window menu utama.
12. Parent Record : menampilkan data hanya berupa judul.
13. Detail Record : menampilkan record atau data secara detail.
14. First Record : menampilkan record yang ada di baris atasnya beserta dengan keterangan.
15. Last Record : menampilkan record hanya pada baris bawahnya atau sebelum.
16. Next record : menuju kedalam record selanjutnya dalam suatu report.
17. Last record : menuju kedalam record sebelumnya dalam suatu report.
18. Report : menampilkan report yang sudah terdapat data input.
19. Arcive document & Report : mengambil data berupa dokumen dan Report.
20. Print : icon yang digunakan untuk mencetak laporan dalam bentuk hasil cetakkan kertas.
21. Zoom Across : menampilkan tampilan window zoom untuk mengganti data.
22. Active Workflows.

Setiap toolbar itu memiliki fungsinya masing – masing sesuai dengan kebutuhan bagi pemakai software . Kita akan mencoba pemakaian tombol data/ grid sebagai satu dari banyak icon toolbar.
Langkah – langkah pemakai icon data grid :
1. Pilih tombol Data/Grid untuk memilih dan menampilkan dari single record atau multi record.
2. Pilih record yang akan diedit .
3. Klik kembali Toolbar Data/Grid untuk kembali ke tampilan record dengan satu data.